Salah satu hal yang paling membekas bagi Grace adalah prinsip “mengganti asumsi dengan rasa ingin tahu.” Ia mulai membiasakan diri untuk mendengarkan lebih dalam, mengonfirmasi pemahaman, dan tidak buru-buru menyimpulkan. “Modul ini membantu saya melihat bahwa cara kita berkomunikasi bisa membangun, tapi juga bisa tanpa sadar mengecualikan. Di sinilah refleksi diri jadi penting,” katanya.

Ia pun menutup dengan pesan sederhana namun kuat: “Kalau kita ingin tumbuh bersama, kita perlu saling memahami. Inklusivitas itu bukan hanya harus kita miliki, tapi juga harus kita latih. Dan dari situ, aspirasi kita bisa benar-benar jadi prestasi—bagi diri sendiri, tim, dan organisasi.”

Sudah coba modul D&I di LOG+? Yuk, luangkan waktu untuk mengakses modul Diversity & Inclusion di aplikasi Learning on the Go. Siapa tahu, seperti Grace, rekan-rekan juga akan menemukan perspektif baru yang bisa menjadi awal perubahan positif.