Alkisah, seorang nasabah — sebut saja Pak Tama — datang untuk mendaftar OCTO Mobile dan dibantu oleh customer service Ratna dari CIMB Niaga Syariah Makassar. Pak Tama menjelaskan bahwa OCTO Mobile tersebut akan digunakan untuk melakukan transfer pembayaran pajak. Ia mengaku mendapat pesan teks dari kantor pajak dan diminta untuk melakukan pengkinian data melalui aplikasi yang harus diunduh dari sebuah link. “Katanya, ini wajib karena saya sudah pensiun 10 tahun dan tidak pernah memperbarui data,” jelasnya.

Ratna melihat ada sebuah kejanggalan. Setelah menginterogasi lebih lanjut, Ratna akhirnya menyimpulkan bahwa itu adalah sebuah upaya penipuan. Ia pun menyarankan Pak Tama untuk tidak install aplikasi yang disarankan oleh penelepon dan memblokir nomor telepon yang mengaku dari kantor pajak itu. “Pihak pajak tidak akan tiba-tiba meminta Pak Tama meng-update data, terlebih Bapak sudah 10 tahun tidak bekerja,” kata Ratna. “Untuk langkah pengamanan, Bapak juga sebaiknya memindahkan sementara saldo yang ada.”

Pada awalnya Pak Tama masih bersikeras untuk melakukan apa yang disarankan oleh terduga penipu. Dan Ratna pun tidak lelah mengedukasi Pak Tama tentang maraknya penipuan sejenis yang disebut phising itu, dan sudah menelan banyak korban yang tidak paham atau termakan oleh manipulasi pelaku. “Jadi, Bapak abaikan saja pesan dari pelaku, blokir nomor teleponnya, dan selanjutnya kalau ada pihak tidak resmi yang menghubungi Bapak terkait pajak, tidak perlu ditanggapi lagi. Satu lagi, jangan pernah install aplikasi dalam format APK.”

Akhirnya Pak Tama tersadar dan berterima kasih kepada Ratna dan CIMB Niaga yang telah mencegahnya menjadi korban penipuan.