ChatGPT (Generative Pre-training Transformer) adalah kecerdasan buatan pada suatu search engine yang menghasilkan search result dalam format percakapan. Hal ini berbeda dengan search engine pada umumnya seperti Bing, Google, dan sebagainya, yang menghasilkan daftar search result yang relevan.

Selain sebagai search engine, salah satu manfaat ChatGPT adalah untuk melakukan analisa data. User dapat menyediakan data dalam Microsoft Excel, kemudian menanyakan kepada ChatGPT untuk melakukan analisa terhadap data tersebut. Contoh pertanyaan berupa “Berapakah rata-rata penjualan produk saya?” atau “Berapa banyak unit yang terjual di bulan lalu?” ChatGPT akan menganalisa Excel milik user dan menyediakan jawaban berdasarkan hasil analisa tersebut.

Namun sayangnya, informasi mengenai standar dan fitur keamanan ChatGPT masih sangat minim tersedia. Kondisi ini meningkatkan potensi terjadinya serangan cyber seperti yang terjadi pada bulan Maret 2023. Pada serangan tersebut, terjadi kebocoran data pengguna ChatGPT yaitu:

• Activity log, berupa informasi aktivitas yang dilakukan oleh para user, termasuk data input oleh user yang berpotensi memiliki informasi rahasia/sensitif, dan
• User data, berupa informasi nama asli user, alamat email, alamat penagihan, jenis kartu kredit, dan empat digit terakhir dari nomor kartu kredit yang digunakan untuk pembayaran pada situs ChatGPT.

Kejadian-kejadian tersebut tentu patut kita waspadai. Hal tersebut membuktikan bahwa serangan cyber dan terjadinya kebocoran data pengguna masih rentan dialami di ChatGPT. Karena itu saat ini penggunaan ChatGPT di dunia perbankan untuk pengolahan data yang bersifat rahasia dan sensitif jelas harus dihindari. Atau setidaknya kita masih harus menunggu upaya pengembang ChatGPT dalam meningkatkan keamanannya hingga kita yakin benar tidak akan terjadi serangan cyber dan kebocoran data pengguna.