OLEH
GRACE & THERESIA
Corporate Assurance CoE Consumer Banking Audit
PELUANG BANK
di Tengah Konsumerisme Gen Z
Bagaimana bank harus menyikapi perilaku konsumtif Gen Z yang menjadi penyumbang kredit macet terbesar versi OJK?
STUDI YANG DILAKUKAN oleh American Journal of Sociology menemukan bahwa Gen Z memiliki tunggakan kredit lebih tinggi dibandingkan generasi sebelumnya, seiring dengan tingginya bunga pinjaman dikarenakan inflasi. Di sisi lain, TransUnion (credit reporting agency) menyampaikan, generasi muda dengan usia 20-an saat ini memiliki pendapatan yang lebih rendah bila dibandingkan dengan generasi millenial 10 tahun yang lalu. Gen Z juga memiliki delinquency rates (tunggakan) lebih tinggi dibandingkan millenial di waktu umur yang sama. Sementara dari dalam negeri, berdasarkan survei Katadata Insight Center (KIC), Gen Z lebih menyukai pay later (pinjol) ketimbang kartu kredit, karena prosesnya cepat dan mudah.
Rupanya, prinsip hidup YOLO (you only live once) dan FOMO (fear of missing out) banyak berpengaruh pada spending behaviour generasi ini. Mereka merasa dituntut untuk menikmati hidup maksimal dengan bebas dan takut tertinggal kalau tidak mengikuti tren. Maka, nonton konser, traveling, staycation, dan lainnya menjelma menjadi kebutuhan hidup.
Data OJK menyebutkan, bahwa Gen Z lebih banyak menghabiskan uang untuk kesenangan—berujung pada pinjaman
online (pinjol) — dibandingkan menabung dan investasi. April 24 lalu, jumlah penyaluran pinjol dari
fintech lending sebesar Rp21,67 triliun, dan Gen Z menjadi penyumbang kredit macet (NPL) pinjol terbesar hingga Rp667 miliar (50%).
Dari sisi bank sebagai institusi keuangan, gaya hidup konsumerisme Gen Z ini tentu menguntungkan, karena bisa meningkatkan
revenue atas produk kartu kredit. Namun, di sisi lain bank juga harus berhati-hati pada kemampuan membayar mereka. Untuk itu, diperlukan strategi yang tepat untuk menangkap peluang tersebut, di antaranya:
- Memanfaatkan media sosial dan influencer untuk membantu memperkenalkan produk.
- Kerja sama channeling dengan fintech lending untuk memberikan penyaluran pinjaman secara indirect.
- Menghadirkan fitur pay later secara digital melalui platform OCTO Mobile dan OCTO Clicks.
- Penilaian kelayakan kredit melalui credit scoring.
- Peningkatan kualitas pengalaman pelanggan dengan kemudahan dan kecepatan yang lebih baik.
ILUSTRASI: storyset.com