Melindungi Nasib
ANAK INDONESIA
Sekilas cerita di balik Hari Anak Nasional 23 Juli. Sebuah usaha untuk menjaga masa depan negeri.
Pekan Kanak-Kanak
Penetapan Hari Anak Nasional sebenarnya telah diupayakan sejak tahun 1951 oleh Kongres Wanita Indonesia (KOWANI). Sebagai upaya lanjutan, tahun berikutnya digelar Pekan Kanak-Kanak, dengan acara pawai anak-anak di depan Istana Merdeka dan disambut oleh Presiden Soekarno. Tapi, belum ada tanggal pasti untuk Hari Anak Nasional.
Pernah dibarengi dengan Hari Anak Internasional
Pada 1959, pemerintah sempat menetapkan tanggal 1-3 Juni untuk memperingati hari anak di Indonesia, bersamaan dengan rangkaian peringatan Hari Anak Internasional pada 1 Juni.
Digagas oleh presiden kedua Indonesia
Akhirnya peringatan Hari Anak Nasional setiap tanggal 23 Juli digagas pertama kali oleh Presiden Soeharto pada tahun 1984. Pemilihan tanggalnya diselaraskan dengan pengesahan Undang-Undang tentang Kesejahteraan Anak (23 Juli 1979). Kala itu ia merasa bahwa anak-anak negeri adalah aset yang berharga bagi Indonesia, dan layak untuk dilindungi hak-haknya.
Kepedulian akan nasib anak Indonesia
Tiap tahun tema yang diangkat pada perayaan Hari Anak Nasional selalu berbeda. Tahun ini misalnya, temanya adalah “Anak Terlindungi, Indonesia Maju”. Tapi meski berbeda-beda, benang merahnya adalah kepedulian bagi nasib anak Indonesia agar terus lebih baik.
ILUSTRASI: storyset.com
Nah, nasib baik bagi anak tidak lepas dari kebiasaan menabung yang orang tua tanamkan sejak dini, demi masa depan yang lebih terjamin. Untuk keperluan itu, ada Tabungan CIMB Junior yang asyik dan seru buat anak-anak. Tersedia hadiah lucu berupa boneka OCTO dalam berbagai macam profesi, juga fitur Poin Junior yang dapat ditukarkan dengan tiket nonton gratis atau berbagai voucher.
Tabungan CIMB Junior juga dibekali Kartu Debit Junior, yang tidak hanya bikin transaksi lebih praktis, tapi juga memudahkan orang tua untuk mengetahui transaksinya, karena bisa diakses melalui OCTO Mobile dan OCTO Clicks, serta dilengkapi SMS Alert.