Flagship Produksi Lokal
Find N2 Flip menjadi ponsel
flagship Oppo pertama yang diproduksi secara lokal, di pabriknya yang berlokasi di Tangerang, Indonesia. Menggunakan desain engsel baru, Find N2 Flip menjanjikan sistem lipatan yang lebih kuat dan layar yang lebih
clean, dalam arti bekas lipatannya lebih samar. Sementara,
cover screen-nya (layar sekunder di bagian punggung) mengusung panel AMOLED berukuran 3,26 inci, lebih besar daripada ponsel lipat pada umumnya, sehingga sanggup menampilkan lebih banyak konten saat ponsel dilipat.
Menara Cuci Penjaga Kualitas Pakaian
Berbentuk mirip dua mesin cuci yang ditumpuk sehingga tinggi seperti menara, LG menamainya WashTower. Yang satu melakoni peran sebagai mesin cuci, sementara yang lain adalah pengering. Dilibatkannya teknologi AI membuat mesin cuci ini bisa mengenali tekstur kain dan jumlah muatan laundry, kemudian menyesuaikan gerakan dan suhu mencuci agar kualitas pakaian yang dicuci tetap terawat. Terdapat pula teknologi Allergiene, yang mengklaim mampu menghilangkan 95% alergen seperti debu, bulu hewan peliharaan, dan serbuk sari yang ada di lemari pakaian.
Collab Atlet Esport untuk Para Gamer
Headset gaming nirkabel Razer BlackShark V2 Pro 2023 dirancang melalui kolaborasi dengan beberapa atlet e-sport, antara lain Hakis (Alliance), Shotzzy (OpTic Gaming), dan Refsgaard (Ninjas in Pyjamas). Selain mengandalkan driver TriForce Titanium 50 mm untuk kualitas audio yang detail, mikrofonnya adalah Razer HyperClear Super Wideband yang diklaim jernih, sanggup menjangkau frekuensi suara lebih luas, dan dapat dilepas. Tak ketinggalan, daya tahan baterai yang mencapai 70 jam. Wuih!
Pengawas Cerdas
Fitur AI pada kamera pengawas Ezviz H3c 2K+ mampu mengenali lambaian tangan kita. Selain itu, kamera ini juga sudah terintegrasi AI Voice Assistant seperti Google Assistant, Amazon Alexa, dan IFTTT, sehingga bikin pengendaliannya makin mudah, bisa dengan perintah suara. Sebagai kamera pengawas outdoor, perangkat ini juga mampu menangkap suara di sekeliling rumah berkat penggunaan microphone.
Kenalkan, Petugas Imigrasi Berbasis AI
Bandara Soekarno-Hatta ‘merekrut’ empat petugas imigrasi berbasis AI. Mereka adalah Bhumi, Pura, Wira, dan Wibawa yang membantu menangani pertanyaan dan jawaban yang berulang. Ya, mengingat AI bekerja dengan cara menyimpan dan mempelajari data yang diterima sebelumnya. Sementara, wajah mereka mewakili keragaman masyarakat Indonesia. Bhumi, misalnya, adalah sosok pria Melayu campuran Arab. Menariknya lagi, wajahnya mengambil inspirasi dari beberapa selebriti: Al Ghazali, Rizky Nazar, Gandhi Fernando, dan Ali Syakieb.Bandara Soekarno-Hatta ‘merekrut’ empat petugas imigrasi berbasis AI. Mereka adalah Bhumi, Pura, Wira, dan Wibawa yang membantu menangani pertanyaan dan jawaban yang berulang. Ya, mengingat AI bekerja dengan cara menyimpan dan mempelajari data yang diterima sebelumnya. Sementara, wajah mereka mewakili keragaman masyarakat Indonesia. Bhumi, misalnya, adalah sosok pria Melayu campuran Arab. Menariknya lagi, wajahnya mengambil inspirasi dari beberapa selebriti: Al Ghazali, Rizky Nazar, Gandhi Fernando, dan Ali Syakieb.