Apa yang membuat Bapak selalu ingin mempelajari hal-hal baru?
Awalnya karena rasa ingin tahu saya yang besar. Tapi selain itu karena saya selalu yakin bahwa apa yang kita pelajari pasti ada manfaatnya di kemudian hari.

Bisa Bapak ceritakan apa saja yang Bapak pelajari selama ini?
Di awal karier saya sebagai external auditor di sebuah kantor akuntan publik saya belajar public speaking di Toast Master. Sepertinya itu tidak berkaitan dengan pekerjaan yang selalu berkutat dengan angka, namun ternyata di situ saya juga belajar bagaimana berkomunikasi dengan baik. Jadi, berguna juga untuk pekerjaan saya karena sebagai auditor kan saya juga dealing with people. Saya menyebutnya, people business.

Dan Bapak mendapat banyak manfaat dari situ?
Tentu. Dari sisi saya, saya jadi tertarik untuk terus mengembangkan diri. Pada tahun 2000, saya tertarik untuk belajar internal auditor di Institute of Internal Auditor (IIA) yang berbasis di AS dan belum popular di Indonesia. Hanya ada 10 orang lulusan dari lembaga itu. Nah, dengan 10 orang ini kami mencoba membuka jasa kursus sertifikasi, mengajari mereka yang ingin lulus sertifikasi dari IIA. Manfaat lainnya, saya jadi mengenal lebih banyak orang di luar circle saya yang sudah ada. Secara tidak sadar saya sudah membangun network yang pasti sangat berguna di kemudian hari.

Bapak masih terus belajar setelah bergabung dengan CIMB Niaga?
Ya, di CIMB Niagalah saya menyadari bahwa ternyata saya punya passion dalam mengajar. Saya pernah mengajar di Universitas Bina Nusantara. Bahkan selama empat tahun mengajar di sana, tiga tahun berturut-turut saya terpilih menjadi best lecture. Lalu, setelah menjabat Ketua Umum IAIB di tahun 2020 dengan anggota 1.500 auditor dari 50 lebih bank di Indonesia, banyak juga permintaan untuk menjadi pembicara di asosiasi profesi dalam dan luar negeri. Hal ini memacu saya untuk terus belajar. Dan ternyata saya suka sharing experience. Padahal kalau dipikir, saya itu orangnya introvert, ha ha ha.

Bapak juga belajar hal-hal baru yang di luar profesi?
Ya. Salah satunya adalah fotografi, dan secara spesifik saya belajar foto cityscape dan portrait. Saya suka dengan suasana golden hour dan blue hour, itu momen terbaik untuk melihat keindahan kota. Sama halnya portrait, saya suka karena itu memperlihatkan sisi terbaik seseorang. Bisa mendongkrak rasa pede mereka.

Bapak ada waktu khusus untuk melakukan kegiatan itu?
Kapan saja ketika ada kesempatan. Karena itu saya selalu bawa kamera ke mana pun pergi. Untuk memotret cityscape tentu saya melakukannya setelah jam kerja. Biasanya hunting bersama komunitas. (Keindahan foto-foto Pak Anton bisa dinikmati di akun IG @idguna, Red)

Apa yang Bapak dapatkan dari hobi tersebut?
Ada kepuasan tersendiri dengan mengetahui bahwa saya mampu melakukan hal lain di luar profesi. Selain itu juga relaxing. Bagi saya, itu leisure gateway, cara saya untuk refreshing di tengah pekerjaan. Dan sekali lagi, manfaat lainnya, kita jadi mengenal banyak orang di luar circle yang sudah ada.

Selain fotografi, Bapak punya hobi lainnya?
Sekarang saya sedang belajar manual brewing kopi. Ini cara healing yang lain buat saya. Saya ternyata menikmati proses dari menggiling kopi sendiri, menyeduh dengan berbagai cara, lalu menikmati hasilnya. Ada kepuasan tersendiri.  Dan ternyata ini memicu saya untuk belajar yang lain, seperti tea brewing yang juga sedang saya pelajari sekarang ini.

Dari semua pengalaman hidup, khususnya belajar hal-hal baru ini, Bapak berkenan menyampaikan pesan kepada rekan-rekan #teamCIMBNiaga?
Cobalah untuk memperluas network dengan membuat beberapa new circles. Mungkin tidak mudah, tapi anggaplah itu merupakan kebutuhan, dan mulailah dari yang kita suka. Karena percayalah, dari situ kita bisa mendapatkan banyak wawasan dan sudut pandang baru tentang berbagai hal.


So, siap mencari hal-hal baru, Rekan-rekan?