BU PAPINK
Berbagi demi Kebahagiaan Hati
Peduli pada sesama adalah bentuk rasa syukurnya atas karunia yang diberikan oleh Tuhan.
URIP IKU MUNG MAMPIR NGOMBE, kata orang Jawa. Hidup itu (ibaratnya) hanya untuk bersinggah minum saja. Dengan kata lain, cuma sesaat. Maka, isilah hidup yang singkat itu dengan kebaikan-kebaikan yang bermanfaat untuk sesama kita.
Falsafah Jawa itulah yang rupanya tercerap di dalam hati Ibu Fransiska Oei, Compliance, Corporate Affairs & Legal Director CIMB Niaga. Wanita cantik yang akrab disapa Bu Papink ini merasa terpanggil untuk melakukan aktivitas sosial di luar profesi dan dunia kerjanya. Bersama teman-teman di lingkaran komunitasnya, Bu Papink sangat senang menyediakan waktu untuk berbagi rezeki kepada orang-orang yang membutuhkan.
Apa yang ingin dicapai beliau? Yuk, ikuti perbincangan inspiratif PORTRAIT dengan wanita pemilik hobi diving ini.
Sejak kapan Ibu menjalankan aktivitas sosial ini?
Sejak saya muda, terlebih sejak saya berkeluarga dan punya anak. Seperti orang tua lainnya, saya pun bahagia dianugerahi anak. Tapi begitu melihat orang lain yang tidak bisa punya anak, atau melihat anak yang tidak punya orang tua, muncul perasaan lain. Seakan bahagia saya belum sempurna kalau mereka tidak bahagia. Sejak itulah muncul hasrat untuk berbagi terhadap sesama.
Jadi memang ada panggilan dari hati ya, Bu?
Betul. Saya merasa mungkin ini pesan Tuhan kepada kita, manusia yang beruntung sudah diberi berkah berupa rezeki hidup, entah finansial, kesehatan, atau bentuk yang lain. Pesan agar kita menjadi manusia yang berguna bagi sesama, karena kita punya tanggung jawab untuk itu. Membuat mereka bahagia.
Ibu melakukan ini sendiri atau bersama teman-teman?
Kebanyakan bersama teman-teman. Dan saya senang karena mereka selalu antusias kalau saya ajak. Pada waktu pandemi beberapa waktu lalu, misalnya, saya dan teman-teman mengumpulkan dana untuk membeli sejumlah alat-alat kesehatan untuk pasien COVID-19 di RSCM. Hanya dalam waktu dua minggu terkumpul Rp1,5 Miliar. Ini yang meyakinkan saya bahwa setiap manusia itu pada dasarnya memang memiliki rasa welas asih terhadap sesamanya. Memiliki hati nurani, yang membuat manusia itu menjadi ‘manusia’. Bayangkan kalau welas asih ini diasah dan memancar dari hati setiap manusia, betapa indahnya dunia ini karena semua orang saling berbagi. Makanya saya selalu mengajak siapa saja untuk berbagi. Harapannya mereka juga mengajak yang lain melakukan hal yang sama.
Tapi bukankah untuk berbagi itu butuh dana?
Untuk berbagi itu butuh cinta, bukan dana. Para lansia di panti werdha, atau anak-anak di panti asuhan contohnya. Saya rasa yang utama bagi mereka bukanlah materi tapi sentuhan kasih sayang. Mereka merasa bahagia kok jika kita ajak bicara dari hati ke hati, kita genggam tangannya, atau kita peluk.
Tidak semua orang punya niat untuk berbagi. Bagaimana cara Ibu mengajak mereka?
Kalau nggak ada niat mungkin karena rasa kepeduliannya belum terasah. Atau nggak punya pengalaman, jadi nggak tahu cara memulainya, atau merasa nggak punya akses dan kesempatan. Tapi saya yakin kalau ada yang mengajak, pasti setiap orang mau berbagi. Saya juga sudah mulai mengasah kepedulian anak-anak. Sesekali saya merayakan ulang tahun mereka di panti asuhan sambil mengenalkan mereka pada anak-anak yang kurang beruntung dan membutuhkan kepedulian kita.
So inspiring, Bu. Anyway, apa yang Ibu dapatkan dengan melakukan aktivitas kepedulian ini?
Happiness. Apalagi ketika melihat orang yang kita bantu merasa senang, saya bisa ikut menangis bahagia. Bagi saya apa yang saya lakukan ini adalah bentuk rasa syukur atas anugerah yang Tuhan berikan kepada saya. Dan saya merasa punya tanggung jawab untuk berbagi rasa syukur dan bahagia ini kepada saudara-saudara kita.
Karena sudah didasari dengan welas asih, kami yakin Ibu akan terus melakukan aktivitas sosial ini sampai nanti. Ada pesan khusus untuk rekan-rekan #teamCIMBNiaga berkaitan dengan kepedulian ini?
Selagi kita mampu, ada kesempatan, dan apalagi CIMB Niaga juga sudah memfasilitasi dengan EVP, segera manfaatkan. Mulailah sekarang juga. Buatlah diri kita berguna untuk sesama. Buktikan juga bahwa kita adalah manusia yang sesungguhnya, yaitu manusia yang punya hati nurani dan cinta kasih.
Nah, Rekan-rekan mari kita tunjukkan kepedulian kita dengan menyambut ajakan berbagi dari Bu Papink.