Wayang Wahyu (Jawa)
Berbeda dari wayang biasa yang menceritakan epik Mahabharata atau Ramayana, dalam pertunjukan Wayang Wahyu berbagai kisahnya diambil dari Alkitab. Wayang Wahyu pertama kali dipentaskan pada dekade ‘60-an, sebagai pengingat bagi umat Katolik untuk menjalin keharmonisan antarsesama. Digelar menjelang perayaan hari Natal di gereja-gereja tertentu di Jawa, tradisi ini merupakan salah satu simbol inkulturasi budaya yang terbentuk di Indonesia.

Meriam Bambu (NTT)
Sesuai namanya, tradisi di Flores, Nusa Tenggara Timur ini diisi oleh pesta meriam bambu yang meriah. Suara menggelegar yang tercipta dari meriam bambu merupakan hal yang ditunggu-tunggu oleh warga setempat menjelang Natal, sejak ramai dimainkan pada 1980-an. Selain seru dan bikin gembira, bunyi meriam bambu juga dapat diartikan sebagai sambutan bagi kelahiran Yesus Kristus.

Marbinda (Sumatera Utara)
Tradisi Natal yang satu ini mengajak masyarakat setempat urunan buat membeli hewan kurban. Jenis hewan kurban yang dipersembahkan cukup beragam, dari babi, lembu, hingga kerbau. Dagingnya akan dibagikan kepada seluruh warga yang telah berdonasi. Marbinda dilakukan sebagai lambang kebersamaan dan gotong royong.

Barapen (Papua)
Upacara Barapen dilakukan dengan membakar batu yang nantinya digunakan untuk memasak daging sebagai hidangan makan bersama. Dalam persiapannya, para pria membuat lubang untuk meletakkan batu panas, kemudian dimasukkan daun pisang untuk memasak daging babi. Di atasnya lalu ditutupi dengan daun tebal dan batu hingga 3 tingkat. Sementara itu, para wanita menyiapkan sayuran. Makanan itu disantap beramai-ramai oleh masyarakat sebagai bentuk rasa syukur, kebersamaan, dan berbagi.