Menulis lirik lagu kebangsaan Indonesia Raya
Fakta ini diungkap dalam buku Otobiografi A.A. Navis: Satiris dan Suara Kritis dari Daerah serta beberapa sumber lain. Disebutkan bahwa komposisi nada Indonesia Raya memang disusun oleh WR Soepratman, sementara liriknya oleh Muh. Yamin.

Membebaskan tapol sosialis-komunis
Saat menjabat sebagai Menteri Kehakiman, Yamin membebaskan 950 tapol (tahanan politik) yang dicap komunis dan sosialis. Karena aksinya itu, predikat sebagai tokoh nasional yang kontroversial pun melekat.

Membanggakan Bahasa Melayu
Di saat teman-temannya lebih senang menulis dalam Bahasa Belanda, Muh. Yamin justru lebih senang menulis dengan Bahasa Melayu. Ia memang bangga dengan Bahasa Melayu, dan bertekad mengangkat derajatnya. Baginya, dengan keberagaman suku di Indonesia yang menggunakan bahasanya masing-masing, Bahasa Melayu bisa menyatukan perbedaan itu.

Seorang sastrawan
Kerap menciptakan sonata-sonata, Muh. Yamin menerbitkan karyanya dalam sebuah buku berjudul Tanah Air pada 9 Desember 1922. Pria yang lahir di Talawi, Sumatera Barat, 23 Agustus 1903, ini pun merilis buku kumpulan puisi berjudul Indonesia, Tumpah Darahku.

‘Hobi’ pindah-pindah sekolah karena bosan
Muh. Yamin sering pindah sekolah, salah satunya gara-gara cepat bosan. Contohnya ketika memperoleh beasiswa belajar di Sekolah Dokter Hewan, ia kemudian mengaku tidak tertarik pada binatang berikut penyakitnya, dan beralih ke Sekolah Pertanian di Bogor untuk mempelajari kehidupan flora.