Kado Harpelnas:
Sentuh Hati Nasabah
MENYAMBUT HARPELNAS, MARI KITA BERIKAN KADO SPESIAL KEPADA NASABAH BERUPA SIKAP EMPATI KITA.
REKAN-REKAN #TEAMCIMBNIAGA tidak lupa, kan, kalau setiap tanggal 4 September diperingati sebagai Hari Pelanggan Nasional (Harpelnas)? Nah, sebagai insan perbankan tentu kita dituntut untuk selalu menomorsatukan pelanggan alias nasabah dengan tujuan agar mereka merasa puas. Karena bagi perbankan kepuasan nasabah merupakan salah satu faktor penting dalam upaya meraih tujuan bisnisnya.
Salah satu cara untuk itu adalah dengan melakukan marketing empati, yaitu dengan ‘menyentuh hati’ pelanggan. Brand Humanity Index yang dirilis Braze, sebuah platform komunikasi pelanggan global, menyatakan bahwa 65% pelanggan lebih setia kepada brand yang menurut mereka memiliki human connection ketimbang berjualan semata. Caranya, bisa disimak berikut ini:
FOTO: FREEPIK.COM
1. Sambut dengan baik
Sapa mereka dengan namanya ketika datang, jabat tangannya, dan berdiri ketika mereka meninggalkan meja layanan kita.
2. Dengarkan suara hatinya
Jadilah pendengar yang baik. Tampung semua masukan dan keluhan dari nasabah dan berdiskusilah tentang hal itu. Catat kebutuhannya, untuk kemudian kita carikan solusi yang tepat buat mereka. Minta maaflah jika kita mendengar komplain mereka, dan segera cari solusi yang terbaik.
3. Sentuh emosinya
Ketika kita menawarkan sebuah solusi kepada nasabah, jelaskan juga mengapa solusi tersebut penting untuk mereka. Jangan hanya membahas angka-angka saja, tapi juga selaraskan angka-angka itu dengan kebutuhan mereka. Kalau perlu buatlah contoh-contoh kasus berdasarkan pengalaman mereka.
4. Perlakukan dengan baik
Perlakukan nasabah seperti kita ingin diperlakukan, yaitu dengan memperlakukan mereka sebagai sesama manusia. Dengan memposisikan diri kita di sisi nasabah, kita akan tahu apa yang mereka mau.
5. Ingat dan hargai perbedaan
Sebagai “pelayan” nasabah, kita tentu akan berhadapan dengan banyak karakter orang dengan kebutuhan yang berbeda satu sama lain. Karena itu, penting bagi kita untuk melatih diri dalam hal toleransi, komunikasi, dan cara menyelesaikan masalah yang solutif. Jika perlu, ikutlah pelatihan-pelatihan yang sesuai untuk menguasai beberapa softskill tersebut.