• > #teamCIMBNiaga | Pojok CINTA

  • EDISI 40

    Agustus 2022


Curahan Informasi Berguna yang Santai dan Asyik

YUNITA TRI SAFINDRA
Audit Head & Auditor
RIAMSARD NOTOPRAWIRO
TB Risk Management,
Treasury & Product

CRYPTO VS FOREX
Market Bereaksi, Bagaimana Investor Menyikapi?



pojok-cinta
TRADING FOREX (valuta asing) dan Cryptocurrency (aset kripto) menjadi trending topic di dunia investasi beberapa tahun terakhir ini. Keduanya sama-sama memiliki tingkat volatilitas yang tinggi sehingga jika dikelola dengan baik dapat memberikan tingkat keuntungan yang tinggi.

Rekan-rekan #teamCIMBNiaga berniat atau bahkan sudah menjadi investor? Nah, perhatikan dulu ini. Tujuan dari trading kripto adalah mencari cuan sebanyak-banyaknya dari selisih jual-beli, bukan mengumpulkan portfolio asetnya (misal, Bitcoin). Sebaliknya, volatilitas nilai tukar forex sangat bergantung dengan kondisi fundamental negara pemilik mata uang tersebut (informasi yang beredar baik politik, ekonomi, bencana, perang dan lainnya).

Di awal pekan Juni 2022 lalu harga aset kripto kembali melemah. Harga Bitcoin sebagai token kripto paling populer dan terbesar di dunia gagal bertahan di level US$ 30.000/BTC. Harga koin tersebut sempat menyentuh level US$ 29.718/BTC. Ini berarti turun 55% dibandingkan harga di November 2021 yang telah menyentuh US$ 66.000/BTC. Sementara itu indeks kripto CMC 200 yang melacak 200 token kripto terbesar berdasarkan kapitalisasi pasarnya juga turun 56,46% di awal pekan Juni 2022 tersebut jika dibandingkan awal November 2021.

Asal kita tahu, Bitcoin memang sedang berada di zona bearish saat ini. Selama enam pekan beruntun dari awal minggu kedua Mei 2022 hingga pertengahan Juni 2022, harga token kripto dengan market cap terbesar itu tertekan hebat. Harga Bitcoin cenderung terkonsolidasi di level US$ 28.000-32.000. Aset berisiko tinggi seperti token kripto memang cenderung dilepas ketika kondisi ekonomi atau pasar keuangan sedang tidak kondusif.

Di saat mayoritas harga aset keuangan melemah, indeks Dollar AS justru naik. Penguatan Dollar AS memang lazim terjadi ketika The Fed (otoritas moneter AS) mulai mengetatkan kebijakan moneter-nya, di antaranya terus menaikkan suku bunga untuk menekan inflasi.

Bitcoin merupakan respons terhadap resesi keuangan tahun 2008 terhadap Dollar AS, dengan harapan adanya mata uang alternatif yang lebih tangguh terhadap berbagai variabel yang memengaruhi mata uang konvensional secara langsung. Pergerakan harga kedua aset ini cenderung berlawanan arah di mana secara year to date, indeks Dollar menguat sedangkan Bitcoin anjlok.

pojok-cinta
SAATNYA BELI ATAU JUAL?
Lalu, apakah merosotnya harga kripto bisa menjadi peluang fantastis bagi investor untuk membeli aset kripto? Saran dari The Motley Fool (perusahaan investasi dan keuangan) sih begini: Bagi investor yang memiliki toleransi lebih tinggi terhadap volatilitas dan mampu berinvestasi, ini saat yang tepat untuk membeli. Jika tidak, ya tunggu saja.

Bagaimana dengan nilai forex, khususnya Dollar AS, yang makin menguat? Saatnya untuk menjual? Tentunya hal ini tergantung dari strategi yang dijalankan. Jika menjalankan strategi membeli Dollar secara rutin, atau yang terkenal dengan istilah Dollar Cost Averaging (DCA), maka pembelian tetap dilakukan meskipun harganya makin tinggi/menguat. Namun, yang terpenting adalah menjual di waktu yang tepat, yaitu pada saat kurs beli di atas kurs jual.

Nah, semoga Rekan-rekan #teamCIMBNiaga dapat menyikapi market secara bijak dan menjadi smart investor apa pun bentuk investasinya.

pojok-cinta
TIPS AMAN BERINVESTASI KRIPTO & FOREX
  1. Pahami dan lakukan riset mendalam mengenai cara kerja pasar kripto dan forex.
  2. Pahami risiko investasi baik aset kripto maupun forex.
  3. Selalu update informasi seputar kripto dan forex.
  4. Jika ingin berinvestasi di kripto maka mulailah dari aset kripto yang memiliki market cap besar dan reputasi baik.
  5. Pilih platform atau broker yang aman dan tepercaya untuk trading.
  6. Tidak tergoda keuntungan besar (biasanya ditawarkan oleh investasi bodong).
  7. Untuk mitigasi risiko, gunakan “uang dingin” (sisa dana yang tidak terpakai setelah semua pemasukan dikurangi dengan pos-pos penting).
  8. Don’t put your eggs in one basket: Tempatkan investasi ke dalam beberapa jenis instrumen investasi (lakukan diversifikasi investasi).

ILUSTRASI: STORYSET.COM

BACK EDITION

2024

#66 - Oktober/24
#65 - September/24
#64 - Agustus/24
#63 - Juli/24
#62 - Juni/24
#61 - Mei/24
#60 - Apr/24
#59 - Mar/24
#58 - Feb/24
#57 - Jan/24
#56 - Des/23
#55 - Nov/23
#54 - Okt/23
#53 - Sep/23
#52 - Agu/23
#51 - Jul/23
#50 - Jun/23
#49 - Mei/23
#48 - Apr/23
#47 - Mar/23
#46 - Feb/23
#45 - Jan/23
#44 - Des/22
#43 - Nov/22
#42 - Okt/22
#41 - Sep/22
#40 - Agu/22
#39 - Jun/22
#38 - Mei/22
#37 - Apr/22
#36 - Mar/22
#35 - Feb/22
#34 - Jan/22
#33 - Des/21
#32 - Nov/21
#31 - Okt/21
#30 - Sep/21
#29 - Agu/21
#28 - Jul/21
#27 - Jun/21
#26 - Mei/21
#25 - Apr/21
#24 - Mar/21
#23 - Feb/21
#22 - Jan/21

Disclaimer: Website ini dibuat dan dikembangkan oleh pihak ketiga (5thAvenue), tidak terkait dengan IT CIMB NIAGA. Jika ada permasalahan dalam website ini, silahkan menghubungi 5thAvenue

PT Bank CIMB Niaga Tbk terdaftar & diawasi oleh Otoritas Jasa Keuangan serta merupakan peserta penjaminan LPS