MEMAHAMI EPICC
COLLABORATION
Karena Sukses Perusahaan Adalah Sukses Kita Juga
BERKOLABORASI TAK HANYA MENINGKATKAN PRODUKTIVITAS, TAPI JUGA MEMBINA HUBUNGAN SEHAT ANTARKARYAWAN.
REKAN-REKAN #teamCIMBNiaga yang aktif di media sosial pasti tidak asing lagi dengan istilah collabs, kan? Betul, ini adalah kependekan dari collaboration alias kolaborasi atau kerja sama — salah satu nilai penting dari budaya kerja kita, EPICC (Enabling Talent, Passion, Integrity & Accountability, Collaboration, Customer Centricity).
Collaboration juga menjadi value favorit bagi Sharia Banking Director CIMB Niaga, Bapak Pandji P. Djajanegara, lho. Sebab, menurutnya, penerapannya sangat mudah. “Kolaborasi ini tanpa kita sadari sudah sering kita lakukan dalam keseharian. Kolaborasi dengan anggota keluarga dalam membersihkan rumah, kolaborasi dengan sesama pengguna jalan agar tidak macet, kolaborasi dalam permainan sepakbola untuk mencetak gol, dan masih banyak lagi contoh lainnya,” urai Pak Pandji.
Kalau dilihat dari contoh-contoh tersebut, kolaborasi dilakukan untuk meraih tujuan tertentu. Dan, memang itulah pentingnya kolaborasi, termasuk di dalam sebuah perusahaan. Untuk bersama-sama mencapai tujuan perusahaan.
Menurut Pak Pandji, di industri keuangan yang kompleks, tidak ada aktivitas yang bisa berdiri sendiri. Pasti diperlukan dukungan dari bagian lain. “Jadi kolaborasi ini akan mempermudah perusahaan mencapai tujuan dan juga mempermudah peran kita di bagian masing-masing,” jelasnya.
Pak Pandji mengingatkan bahwa kita semua adalah sekrup-sekrup kecil yang memiliki peran masing-masing dalam membangun sebuah kapal besar bernama CIMB Niaga. Jadi apa yang kita kerjakan di dalam perusahaan bukan untuk kepentingan diri sendiri maupun unit kita, tapi lebih luas lagi, untuk kemajuan perusahaan.
BREAK THE SILO
Senior Managing Director, Chief of Network & Digital Banking CIMB Niaga, Bapak Budiman Tanjung, memperkuat penjelasan Pak Pandji. Menurut Pak Budiman, nilai Collaboration merupakan sebuah komitmen kita semua dalam mengutamakan kepentingan perusahaan di atas kepentingan individu, karena kesuksesan perusahaan adalah kesuksesan kita juga. “Kita tidak mau ada silo-silo di perusahaan. Karena itu kolaborasi diciptakan to break the silo,” tegasnya.
Untungnya, kata Pak Budiman lebih lanjut, budaya kolaborasi di CIMB Niaga sudah berjalan baik selama ini. Namun beliau tetap mengingatkan bagi para leader untuk walk the talk memberi contoh kepada timnya bahwa kolaborasi itu sangat penting dilakukan agar kita semua bisa memberi pelayanan yang maksimal untuk nasabah.
Yang dibutuhkan para leader adalah soft skill tertentu seperti interpersonal, komunikasi, dan sebagainya, untuk membangun sebuah kolaborasi yang kuat dalam sebuah tim. Tapi Pak Budiman membesarkan hati kita bahwa keterampilan ini bisa dipelajari di lapangan. “Makin sering melakukan kolaborasi, makin tajam keterampilan itu akan terasah. Training soft skill oke, tapi terjun ke lapangan akan membuat kita lebih jago,” ujar Pak Budiman.
Di pengujung perbincangannya dengan Redaksi PORTRAIT, Pak Pandji dan Pak Budiman memberikan saran dan tips agar kolaborasi terbangun kuat dan berjalan efektif. Begini di antaranya:
1. Posisikan diri kita di sisi orang lain, dengan begitu kita akan mudah melakukan give and take, sehingga kerja sama pun bisa berjalan lebih ringan.
2. Selalu ingat bahwa sebagai perusahaan bank, kepentingan nasabah adalah yang utama. Jadi, apa pun yang kita kerjakan muaranya adalah kepuasan nasabah.
3. Makin kuat kolaborasi, makin mudah kita menghadapi setiap tantangan.
4. Selalu bersedia untuk melakukan hal yang melampaui cakupan pekerjaan untuk memastikan kesuksesan bersama.
5. Selalu memikirkan bahwa setiap tindakan kita berdampak pada orang lain.
Satu lagi, kolaborasi juga memberikan kita bonus, yaitu terbangunnya hubungan sehat antarkaryawan. So sweet, kan? Semoga menguatkan kemauan kita untuk selalu collabs demi kesuksesan perusahaan ya.