Say No to
Lingkungan Kerja Toxic!
AGAR TIDAK KEBURU BURNOUT SECARA EMOSIONAL SEHINGGA KITA PUN TETAP PRODUKTIF.
BISA DIBILANG, sebagian besar waktu kita habiskan di tempat kerja. Kebayang, dong, bagaimana lelahnya sisi emosional kita kalau sampai terjebak di lingkungan kerja yang toxic.
International Journal of Environmental Research and Public Health menyebut bahwa lingkungan kerja yang
toxic dapat menimbulkan ketidakseimbangan fisik dan mental karyawan, selain memengaruhi kesejahteraannya.
Untuk menghadapi lingkungan kerja yang
toxic,
Kristen Fuller, M.D. berbagi tips nih, yang dimuat di
Psychology Today. Kristen adalah seorang dokter dan penulis soal kesehatan mental klinis. Begini saran-sarannya:
FOTO: FREEPIK.COM
1. Work-life Balance
Manfaatkan jam istirahat sebaik-baiknya, tidak membawa pekerjaan ke rumah, jalin pertemanan di luar lingkungan kerja, dan tidak perlu terlalu banyak sharing soal masalah personal di tempat kerja. Intinya, kita perlu menerapkan batasan bagi diri sendiri.
2. Jauhi gosip
Jangan sebaliknya, begitu tahu rekan kerja sedang bergosip, kita langsung deh nimbrung. Nah, dengan menjauhi gosip diharapkan hubungan baik, termasuk perilaku ramah-tamah, dengan siapa pun dapat lebih terjaga.
3. Miliki support system di tempat kerja
Teman baik di tempat kerja, seseorang yang dapat kita percaya, akan sangat membantu. Rekan #teamCIMBNiaga bisa saling menjadi tempat curhat.
4. Jalani hobi buat refreshing
Baik itu olahraga, memasak, otomotif, berkebun, atau bahkan memperdalam sisi spiritual akan bermanfaat untuk memutus sejenak koneksi dengan rutinitas. Ya, agar pikiran kita isinya tidak pekerjaan maupun tempat kerja melulu.
Nah, dengan terhindar dari
toxic di tempat kerja semoga kita bisa bekerja lebih nyaman dan meningkatkan produktivitas.