Memaknai Kekayaan Budaya Bali
PARIWISATA DI BALI SIAP BERGELIAT KEMBALI MENYAMBUT PENERAPAN BEBAS KARANTINA UNTUK TURIS ASING. WISATA BUDAYA? BALILAH TEMPATNYA.
FOTO: IG@WANDERSKYY
FOTO: RUBEN HUTABARAT on UNSPLASH
DESA PENGLIPURAN
@desa_adat_penglipuran
Arsitektur rumah tradisionalnya yang serupa dan tersusun rapi, dari ujung utama hingga hingga hilir, menjadi ciri khas Desa Penglipuran. Angkul-angkul (gerbang khas Bali) di setiap pekarangan rumah pun seragam, saling berhadapan, dipisahkan oleh jalan utama desa. Penataan desa ini tak lepas dari budaya masyarakatnya yang menganut Tri Hita Karana secara turun-temurun. Falsafah Hindu tersebut mengajarkan untuk selalu menjaga keharmonisan hubungan antara manusia dengan manusia, lingkungan, dan Tuhan.
PURA TIRTA EMPUL
kebudayaan.kemdikbud.go.id
Di salah satu sudutnya terdapat kolam pemandian dengan beberapa pancuran air. Kita bisa mandi di sini sembari menikmati keindahan pura yang masih sangat tradisional. Mata airnya diyakini oleh masyarakat setempat sebagai sumber kekuatan yang sanggup memberi kehidupan dan kemakmuran serta menyucikan diri. Dari sini rekan #TeamCIMBNiaga juga bisa mengunjungi Istana Tampaksiring dengan mudah. Yap, istana ini pernah jadi tempat peristirahatan Ir. Soekarno ketika berkunjung ke Bali pada tahun 1957-1960 silam.
FOTO: NICK FEWINGS, ISMAIL HAMZAH on UNSPLASH
TAMAN AIR TIRTA GANGGA
@tirtaganggaa
“Tirta” bermakna air suci dan “Gangga” merupakan nama sebuah sungai suci di India. Namanya mengandung maksud bahwa taman ini memiliki air suci yang berasal dari Sungai Gangga, sekaligus sebagai bentuk penghormatan kepada masyarakat pemeluk agama Hindu. Dahulu kala Tirta Gangga adalah taman air milik Kerajaan Karangasem, dibangun oleh Raja Karangasem, Anak Agung Anglurah Ketut Karangasem Agung, pada 1946. Penasaran bagaimana rasanya berwisata di taman kerajaan?
FOTO: IG@TIRTAGANGGAA