Bendera Belanda dirobek
Perobekan warna biru dari bendera Belanda (merah-putih-biru) di Hotel Yamato bisa dibilang sebagai peristiwa paling epik dari pertempuran Surabaya. Kejadian itu disinyalir turut memicu peperangan, selain tertembaknya Jendral Mallaby dari pihak Sekutu. Hotel Yamato kemudian berganti nama menjadi Hotel Majapahit, dan pada 2014 diakui sebagai landmark warisan budaya oleh Kementerian Pendidikan dan Kebudayaan Indonesia.

Siaran pidato pemikat golongan religius
Bung Tomo mendirikan stasiun radio bernama Radio Pemberontakan, pada 16 Oktober 1945, untuk terus mengobarkan semangat perlawanan kepada Sekutu. Stasiun radio ini menyiarkan pidato Bung Tomo yang kerap diawali maupun diakhiri dengan seruan “Allahu Akbar!” Itu dilakukannya guna memikat para kiai dan santri untuk ikut berperang melawan Sekutu pada 10 November 1945.

Merampas gudang senjata Jepang
Sebelum meletusnya pertempuran Surabaya, para pemuda menyadari senjata yang dimiliki kalah jauh dibanding Sekutu. Maka beberapa pemuda Surabaya mengepung gudang senjata Jepang di Jl. Tidar No.115, Petemon, Sawahan, Surabaya. Tiga orang di antaranya bernegosiasi dengan Mayor Hazimoto agar ia menyerahkan senjata kepada rakyat Indonesia. Sang mayor pun menandatangani penyerahan gudang senjata. Sebagian senjata dipakai untuk melawan Sekutu pada 10 November 1945, sebagian lainnya dikirim ke berbagai kota di Jawa Tengah dan Jakarta.