IA MEMBUKTIKAN KALAU WANITA MAMPU BERKARYA DI DUNIA TEKNOLOGI YANG DULU DIANGGAP KURANG FEMININ.
MUNGKIN SEPERTI BANYAK WANITA yang lain, Tjioe Mei Tjuen tak pernah berpikir untuk berkiprah di industri information technology (IT). Sejak SMA, wanita yang kini akrab disapa Bu Mei ini selalu bermimpi menjadi seorang arsitek. “Keren banget, ya, kalau bisa bikin bangunan yang besar dan bagus,” begitu angan-angannya.
Namun sayang, hasil psikotes tidak menyarankan ia untuk menjadi arsitek, karena kemampuan imajinasinya dinilai kurang dibanding kemampuannya yang lain. Maka ketika tiba waktunya, Bu Mei berangkat ke London untuk kuliah, meski masih terselip perasaan sedih sekaligus bingung tidak tahu dirinya harus mengambil jurusan apa.
Beruntung di sana ia bertemu seorang profesor senior yang menyarankan untuk menekuni computer science, dikombinasikan dengan statistik. “Dia bilang bahwa computer science akan menjadi hal yang sangat penting, tidak lama lagi,” kenang Bu Mei. Tanpa berlamalama, dirinya mengiyakan. “Walau saat itu saya tidak tahu computer science itu apa.”
Mulai saat itulah, akhir tahun 1979, Bu Mei mengenal dunia programming. Software apa yang pertama dibuatnya? “Game domino!” ingatnya dengan amat jelas.
PROGRAMMING AND BEYOND
Lulus kuliah, Bu Mei pulang ke tanah air dan memulai karier sebagai programmer. Dunia kerja tidak cuma memberinya penghasilan, tapi ilmu IT yang baru lagi, dengan lingkup yang lebih luas. Seiring pengalaman, posisinya di kantor pun terus menanjak. Dan kini Bu Mei menjabat sebagai Operational and IT Director CIMB Niaga.
DI ANTARA MAYORITAS PRIA
Wanita di dunia IT? “Kenapa tidak?” tukas Bu Mei mantap. “Saya percaya wanita dan pria punya kemampuan yang sama. Toh pekerjaan saya bukan yang harus mengangkat-angkat beban berat atau pasangpasang kabel.”
Kalau ada wanita yang enggan terjun ke dunia IT karena khawatir diremehkan, mendapat perlakuan diskriminatif, atau semacamnya yang mengangkat gender, pengalaman Bu Mei justru sebaliknya.
“Rekan-rekan saya di dunia IT, yang kebanyakan memang pria, bersikap sangat baik. Ketika saya berbicara, mereka semua mendengarkan. Mungkin karena saya satu dari sedikit wanita yang terjun di bidang ini ha ha ha….“
Apalagi sekarang, ia menambahkan, meski jumlahnya masih terbilang sedikit, kontribusi wanita di bidang teknologi sebenarnya sama besarnya. "Banyak, kok, mantan anak buah saya yang wanita kini berhasil menjadi pemimpin bidang IT di perusahaannya.”
Untuk mencapai sebuah keberhasilan seperti itu, bagi Bu Mei, passion menjadi penting. Dan mengingat laju teknologi yang begitu cepat, menurutnya kita tidak boleh merasa puas, karena selalu ada ruang untuk berinovasi. “Keep finding way to be better, all the time."
Disclaimer: Website ini dibuat dan dikembangkan oleh pihak ketiga (5thAvenue), tidak terkait dengan IT CIMB NIAGA. Jika ada permasalahan dalam website ini, silahkan menghubungi 5thAvenue