INSPIRASI BELA NEGARA 3 ANAK NEGERI
RIA PAPERMOON
@riapapermoon
Wanita bernama asli Maria Tri Sulistyani (40) ini menekuni dunia seni yang tidak banyak orang menggelutinya, yaitu seni teater boneka. Mengusung nama Papermoon Puppet Theatre, Ria memanggungkan boneka-bonekanya di berbagai kota Tanah Air dan bahkan dunia.
Lulus dari Ilmu Komunikasi UGM, Ria mendirikan sanggar anak Papermoon pada April 2006 di Jogja. Sayang, peristiwa gempa besar tahun 2007 menghentikannya. Setahun kemudian, Ria dan suaminya, Iwan, membangkitkan kembali sanggarnya dengan konsep dan nama baru, Papermoon Puppet Theatre (PPT). Tak hanya sekadar pertunjukan boneka biasa, Ria menggabungkan seni teater, seni rupa, dan musik dalam setiap pergelarannya. Ini menjadikan pesan-pesan yang ingin disampaikan mengena dengan efektif.
Hingga kini PPT telah menggelar pentas di berbagai negara seperti Amerika Serikat, Jepang, Jerman, Australia, Inggris, India, Korea, India, Singapura, Malaysia, dan masih banyak lagi. Saat ini PPT tengah merilis film layar lebar pertamanya berjudul 1200°.
DR. GAMAL ALBINSAID
@gamalalbinsaid
Tidak banyak anak muda terjun menjadi sociopreneur, apalagi yang berkaitan dengan sampah. Dan dr. Gamal (32) adalah salah satu dari yang tidak banyak itu. Putra kelahiran Malang, Jatim, ini menginisiasi sebuah Klinik Asuransi Sampah untuk membantu masyarakat kurang mampu dalam mengakses layanan kesehatan. Dengan program ini calon pasien yang akan berobat cukup menyetorkan sampah kering setiap bulan. Setelah terkumpul, sampah diolah dan ditukar menjadi uang. Uang inilah yang akan dijadikan “Dana Sehat” yang digunakan untuk pelayanan kesehatan secara menyeluruh.
Inisiasinya tersebut mengantarkan Gamal meraih penghargaan HRH The Prince of Wales Young Sustainability Entrepreneurship First Winner 2014 yang diserahkan langsung oleh Pangeran Charles di Istana Buckingham Inggris. Gamal juga diundang Presiden Rusia Vladimir Putin dalam acara World Festival of Youth and Students ke-19 pada Oktober 2015. Ia memaparkan program tersebut di hadapan 25 ribu peserta dari 150 negara.
Gamal juga mengembangkan aplikasi kesehatan digital. Ada Homedika, sebuah platform digital yang menyediakan layanan kesehatan, dan SiapaPeduli, sebuah platform crowdfunding untuk pembiayaan kesehatan yang bertujuan membantu masyarakat yang kurang mampu dalam mendapatkan dana kesehatan.
AYU KARTIKA DEWI
@ayukartikadewi
Pendidikan adalah fokus ‘garapan’ wanita kelahiran Banjarmasin 38 tahun lalu ini. Namanya mencuat setelah ia menggagas Gerakan SabangMerauke pada 2013. Ini adalah sebuah program pertukaran pelajar antardaerah di Indonesia untuk menanamkan nilai toleransi, pendidikan, dan keindonesiaan.
Segudang prestasi telah dikoleksi Ayu sejak kuliah di Fakultas Ekonomi Universitas Airlangga (FE Unair). Dari presenter terbaik Student Grant seluruh Indonesia hingga beberapa kali menjadi Mahasiswa Berprestasi Peringkat FE Unair. Tugas akhir skripsinya juga diganjar dengan predikat Student Grant dari Asian Development Bank.
Keluar dari zona nyaman di P&G Singapura pada 2010, Ayu memilih bergabung di Gerakan Indonesia Mengajar dan lalu mendirikan SabangMerauke pada 2013. Pada tahun 2015 Ayu terpilih menjadi Staf Gubernur DKI Jakarta Basuki Tjahaja Purnama dan sempat bekerja sebagai staf di Unit Kerja Presiden (UKP4). Kini selain tergabung di tim stafsus Presiden Jokowi dalam bidang sosial, Ayu juga menjabat Managing Director di Indika Foundation, organisasi yang fokus pada pendidikan perdamaian dan pembangunan karakter.