• > Lifestyle | Destination

    FOTO: MUSEUMSUMPAHPEMUDA.KEMDIKBUD.GO.ID
  • EDISI 31

    OKTOBER 2021

DARI OBROLAN ANAK KOS DI GEDUNG INI, LAHIRLAH SALAH SATU TONGGAK UTAMA PERGERAKAN KEMERDEKAAN INDONESIA.

KONGKOW BERBUAH SEJARAH: SUMPAH PEMUDA

SESUAI NAMANYA, Museum Sumpah Pemuda merupakan lokasi pembacaan ikrar Sumpah Pemuda. Sejarah mencatat, ikrar tersebut lahir pada Kongres Pemuda II, 28 Oktober 1928 silam. Naskahnya dirumuskan oleh Muhammad Yamin.



FOTO: MUSEUMSUMPAHPEMUDA.KEMDIKBUD.GO.ID
KOS TEMPAT NONGKRONG TOKOH BANGSA
Gedung yang berlokasi di Jl. Kramat Raya No. 106, Senen, Jakarta Pusat, ini awalnya adalah rumah kos milik Sie Kong Liang. Di antara para pemuda yang menghuninya, salah satunya adalah Muhammad Yamin. Kala para penghuni nongkrong dan bercengkrama, diskusi politik pun tak lepas dari obrolannya. Dari situ lahirlah ide Kongres Pemuda pertama tahun 1926.

Di tahun tersebut, berbagai organisasi pergerakan pemuda juga melakukan kegiatannya di tempat ini. Bung Karno dan tokoh-tokoh Algemeene Studie Club Bandung sering hadir untuk membicarakan format perjuangan dengan para penghuni Gedung Kramat 106.

Kongres Sekar Roekoen, Pemuda Indonesia, dan PPPI pernah diselenggarakan di sini. PPPI pun menggunakan gedung ini sebagai lokasi sekretariatnya. Begitu pula dengan majalah Indonesia Raja yang diterbitkan PPPI. Maka, kala itu gedung yang semula dikenal dengan sebutan Langen Siswo ini diberi nama Indonesische Clubhuis atau Clubgebouw (gedung pertemuan).

Selepas digelarnya Kongres Pemuda II di sini, yang diketuai oleh ketua PPPI Soegondo Djojopuspito, tempat ini kemudian dinamakan Gedung Sumpah Pemuda. Ya, tak lain karena di sinilah dicetuskannya Sumpah Pemuda, sebuah ikrar komitmen persatuan dan kesatuan Indonesia dari para pemuda Tanah Air.

Jika rekan #TeamCIMBNiaga ingin merasakan spirit para pemuda waktu itu, diorama di Museum Sumpah Pemuda menyajikan suasana Kongres Pemuda II. Termasuk tokoh pemuda WR Soepratman yang memainkan lagu gubahannya, Indonesia Raya, dengan biola.


FOTO: MUSEUMSUMPAHPEMUDA.KEMDIKBUD.GO.ID
BANYAK BERALIH FUNGSI
Usai deklarasi Sumpah Pemuda, gedung ini sempat beberapa kali berubah fungsi. Mulai dari kembali menjadi rumah tinggal lantaran para penghuninya telah lulus belajar dan tak melanjutkan sewa kos, kemudian menjadi toko bunga, hotel, kantor bea cukai, hingga akhirnya resmi menjadi museum pada 1973.


FOTO: MUSEUMSUMPAHPEMUDA.KEMDIKBUD.GO.ID


BIOLA MILIK W.R. SOEPRATMAN
Museum Sumpah Pemuda identik pula dengan sosok WR Soepratman, pencipta lagu kebangsaan kita. Sebab, di museum ini kita dapat melihat biola (meski hanya replika) yang dimainkan sang komposer saat mengalunkan Indonesia Raya untuk pertama kali, di ikrar Sumpah Pemuda pada 1928.

Biola yang sebenarnya disimpan oleh pihak museum, tidak dipamerkan seperti koleksi lainnya. Dibuat oleh Nicolaus Amatus Fecit, biola ini bermaterial tiga jenis kayu jati, yakni Jati Belanda (Cyprus), maple Italia, dan eboni Afrika Selatan.

Pada peringatan Sumpah Pemuda tahun 2005 dan 2007, biola tersebut sempat dimainkan oleh maestro biola Indonesia, Idris Sardi.


BACK EDITION

2024

#66 - Oktober/24
#65 - September/24
#64 - Agustus/24
#63 - Juli/24
#62 - Juni/24
#61 - Mei/24
#60 - Apr/24
#59 - Mar/24
#58 - Feb/24
#57 - Jan/24
#56 - Des/23
#55 - Nov/23
#54 - Okt/23
#53 - Sep/23
#52 - Agu/23
#51 - Jul/23
#50 - Jun/23
#49 - Mei/23
#48 - Apr/23
#47 - Mar/23
#46 - Feb/23
#45 - Jan/23
#44 - Des/22
#43 - Nov/22
#42 - Okt/22
#41 - Sep/22
#40 - Agu/22
#39 - Jun/22
#38 - Mei/22
#37 - Apr/22
#36 - Mar/22
#35 - Feb/22
#34 - Jan/22
#33 - Des/21
#32 - Nov/21
#31 - Okt/21
#30 - Sep/21
#29 - Agu/21
#28 - Jul/21
#27 - Jun/21
#26 - Mei/21
#25 - Apr/21
#24 - Mar/21
#23 - Feb/21
#22 - Jan/21

Disclaimer: Website ini dibuat dan dikembangkan oleh pihak ketiga (5thAvenue), tidak terkait dengan IT CIMB NIAGA. Jika ada permasalahan dalam website ini, silahkan menghubungi 5thAvenue